16 November 2006

nempel tembok!



foto ini adalah foto hasil jepretan Didi semalam..kita berdua lagi berusaha mengajarkan Raska untuk berdiri sendiri yang lebih lama..secara si Raska sebenernya bisa berdiri sendiri tapi masih suka takut kalau dia sadar bahwa dia sedang berdiri sendiri hehehe..

ada cerita mengenai nempel tembok ini, dulu -berdasarkan cerita dari bapakku- adekku Kossa waktu bayi diajarin berdirinya adalah dengan ditempelin ke tembok. Terus karena ditempelin ke tembok itulah yang membuat Kossa jadi berani berdiri sendiri dan akhirnya malah bisa jalan.

berdasarkan resep dari jaman dulu itulah, akhirnya kita mencoba untuk menempelkan Raska ke tembok dan memang terbukti sih, ternyata Raska bisa lumayan lama berdiri sendiri hehehe...Yaaahh lihat saja nanti, kalau ada perkembangan pasti diceritakan lagi! :p

15 November 2006

Raska sekolah...

Sudah beberapa minggu terakhir ini, aku dan Didi sudah intensif berdiskusi mengenai Raska yang lumayan egois dan galak terhadap teman-temannya (baca: anak-anak tetangga di sekitar rumah). Bahkan menurut observasi kita berdua, walaupun badan dan umur yang paling kecil, tapi entah kenapa Raska sepertinya berbakat menjadi "bully" diantara teman-temannya itu.

Akhirnya kita putuskan, untuk mencoba-coba memasukkan Raska ke sekolah-sekolah bayi yang menjamur di Jakarta ini...Siapa tahu dengan bersekolah, sifat kebully-an Raska dapat dikurangi dan kami sebagai orangtua mungkin bisa belajar sesuatu juga di sekolah itu bagaimana menangani anak seperti Raska.

Berdasarkan rekomendasi dari seorang teman, hari Sabtu lalu, Raska -our naughty little boy :p-, kita cobain trial gratisan untuk kelas baby club di Kidsport Pondok Indah...

Kelas dimulai pukul 11.00 siang...tapi Raska dan bubu sang pendamping, telat masuk sekitar 15 menit..hiks! *lain kali kita nda boleh telat gitu ya, nak!*
Kelasnya menyenangkan..bayi-bayi itu diajarin "menari dan menyanyi"..hmm maksudnya bayi dipangku sama sang pendamping (entah itu ibunya, ayahnya, neneknya atau baby sitternya) terus diputerin lagu anak-anak berbahasa Indonesia dan sang pendamping akan menggerakkan tangan dan kaki sang anak mengikuti contoh dari sang guru...
dan Raska kelihatannya sangat menikmati gerakan-gerakan itu...

Sampai pada akhirnya, acara bebas dimulai...bayi-bayi itu diminta untuk bermain-main dengan alat-alat yang ada di kelas itu...daann..Raska si bully mulai memperlihatkan "kebullyan"nya itu...hiks! Jadi begini ceritanya, ada anak perempuan bernama Shafa yang berumur 11 bulan juga sedang bermain-main dengan bola berwarna kuning. Raska melihat bola itu, dan dengan cepat merangkak ke arah Shafa, terus merebut bola tersebut disertai dengan pukulan ke Shafa...Haduh, Raska..Raska...jangan begitu...Bubu kan jadi ga enak banget sama mamanya Shafa...hiks! Mosok, baru hari pertama masuk kelas, kamu sudah menunjukkan kegaharanmu sih?

Di akhir kelas, para orangtua yang anaknya baru bergabung diajak berdiskusi dengan sang guru...Menurut Kak Lucky -sang guru-, banyak anak-anak yang bersifat seperti Raska dan dengan bergabung dengan kelas baby club itu, nantinya bayi-bayi itu akan diajari yang namanya "sharing" (belum tau juga sih bentuk ajarannya seperti apa)... Terus satu lagi, kalau menghadapi anak seperti Raska, kata Kak Lucky kuncinya adalah "eye contact"... maksudnya kalau kita ngasih tahu sesuatu ke anak itu atau melarang sesuatu ke anak itu, orang tua dan anak harus keep eye contact!

Pastinya kita akan mencoba advice dari Kak Lucky itu, mudah-mudahan manjur ya...Semoga aku dan Didi bisa mengajarkan dan mengawasi Raska dengan benar..biar dia tidak tumbuh jadi "bully" beneran...takut dijauhin ma temen-temennya bo klo emang dia beneran jadi bully...semoga ngga terjadi yaaa...

05 November 2006

gregeli....

gregeli...apa hayo gregeli itu? hehehe...gregeli adalah istilah bahasa jawa yang sering digunakan mamaku untuk mendeskripsikan saya.."tiessa gregeli"...atau dengan kata lain "tiessa sembrono" alias clumsy tiessa hehehe...

saya ga tau yah..kenapa susah sekali menghilangkan sifat gregeli ini...perasaan setiap melakukan perbuatan, pasti saya sudah ekstra hati-hati...tapi adaaa aja yang tumpah, jatuh, atau tercecer...

sifat gregeli ini juga teteuupp ada waktu saya menjaga Raska...
kejadiannya begini, 2 hari yang lalu, saya sedang berusaha melepaskan diapersnya Raska di kamar mandi, krn nih anak sudah poop di diapersnya sebelum saya meletakkannya di atas closet...Raska berdiri memegang kedua kaki saya...akan tetapi karena emaknye ini gregeli..ntah kenapa tiba-tiba ini anak jatuh ke depan dan duk rupanya dahinya kejedut kusen pintu..huaahh pecahlah tangis si Raska...terjadilah kehebohan di kamar mandi...

rasanya saya ngerasa bersalaaaahhhh sekaliii...apalagi langsung timbul benjolan di dahinya...gede lagi bok! hikss...sedih banget liatnya...
untung ini anak jagoan...nangisnya ga lama...begitu dicup-cup-in udah ketawa-ketawa lagi...tapi teteuupp..rasa bersalahnya itu lho bow....

jadi ada yang tahu gimana caranya ngilangin sifat gregeli ini???

01 November 2006

tak berjudul...

Lebaran sudah seminggu berlalu...dan sudah lama juga aku tidak mengupdate blogku...
So many things happened in my life in the past week...

Lebaran hari pertama adalah hari yang ditunggu-tunggu bagi saya dan yang istimewa adalah tahun ini merupakan lebaran pertama bersama Raska ..Seperti tradisi tahun-tahun yang lalu, adalah berkunjung ke rumah dua eyang dari orang tua saya...Di dua rumah eyang tersebut, seperti yang terjadi tahun-tahun yang lalu adalah acara sungkeman ala orang Jawa pada umumnya ...

Yang lucu dan lumayan dinantikan adalah lebaran di rumah eyang Blok S alias rumah orang tua dari ibu saya...Si Eyang adalah ibu beranak 13 orang, dengan cucu 33 orang dan buyut lebih dari 30 orang (lupa tepatnya berapa)...Dan terpasti kalau lebaran adalah saat dimana hampir semua anggota gank Pak Suryo (nama almarhum eyang kakung saya) tumplek blek di rumah eyang. Sungkeman adalah saat yang dinantikan oleh para cucu dan buyut (yang sudah rada besar)..karena apa? Karena pada saat itulah beberapa tante dan oom saya yang lumayan berlebih uangnya membagi-bagikan salam tempel untuk para keponakan dan cucu (baca: cucu-cucu dan buyut-buyut eyang).... Sampai saat ini, biarpun para cucu sudah berkeluarga bahkan sudah punya anak yang duduk di bangku SMP pun masih mendapatkan salam tempel tersebut hahahaha....Alhamdulillah, beberapa sepupu saya sudah mulai berhasil secara finansial oleh karenanya mereka pun mulai membagikan salam tempel kepada para buyut (keponakan mereka berarti)...
Hmm..untuk lebaran 2006 ini, total jenderal yang berhasil kami kumpulkan (saya, Didi, dan Raska) adalah sejuta bow! hueheuehuehue...

Ohya ada salah satu sepupu saya yang hmm katakanlah pernah menikahi anak mantan orang terpenting di Indonesia yang beberapa tahun ini kalau lebaran suka membagi-bagikan uangnya kepada sepupu-sepupunya tapi dengan cara menyebarkan uangnya hehehe..jadilah kalau saat sebar duit tiba...lupalah kami semua bahwa kami adalah bersaudara yang merupakan keturunan si Eyang hahaha...pernah suatu ketika ada salah seorang sepupu saya yang jari kelingking kakinya patah karena acara rebutan duit itu hahahaha....bener-bener seperti jaman jahiliyah deh hehehe...

H+4 dan H+5 setelah lebaran, happened something in my life which hurt me really bad...rasanya rasa saling maaf-memaafkan yang dilaksanakan pada saat lebaran, totally hilang...saya benar2 marah, kecewa, kesal dan feel really betrayed because of this problem... eventually saya benar-benar bisa memaafkan orang pertama yang telah menyakiti saya ini dengan sepenuh hati karena saya tahu bahwa dia sangat menyesali perbuatannya dan trauma untuk berbuat hal yang sama dan yang pasti tidak akan menyakiti saya lagi, saya percaya itu...

Akan tetapi sampai sekarang saya tidak bisa memaafkan orang kedua yang menyakiti saya...rasanya saya masih dendam, dendaaam dan maraaah sekali...
Dan saya tidak tahu bagaimana caranya menghilangkan rasa marah ini...terus terang belum pernah saya pernah semarah ini sampai saya bisa memaki-maki orang tersebut per telepon dan sms dengan kata-kata yang tidak pantas...tapi saya marah...marah sekali...dan tidak tahu sampai kapan saya akan marah sama orang itu...